Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Saturday, 11 March 2017

Cinta Realistis : Perasaan dan Logika

Beberapa waktu belakang ini lagi santer berita pernikahan selma dan haqy. Tadinya saya tidak terlalu ngeh siapa mereka sampai liat berit portal online dan cek ig hashtag #selmahaqyjourney. Barulah saya ngeh kenapa berita menikaj jadi kontroversi ada yang pro ada yang kontra. Sempat ketawa juga kenapa harus jadi kontroversi toh masih sama - sama single ya hehehe.

Ada yang bilang harusnya haqy jangan nikung dari belakang karena selma udah punya pacar. Setahu saya yang ilmu agamanya masih cetek, Rasulullah tidak mengijinkan seorang lelaki mendekati perempuan yang sudah di khitbah orang lain. Khitbah disini bisa diartikan pertunangan atau lamaran yang artinya mengarah ke pernikahan. Sedangkan kalau status pacar belum mengikat dan ketika ada seorang lelaki yang gentlement mengajak menikah, kenapa tidak? Tentu saja bukan berarti langsung berbalik hati ya. Tentu sebagai seorang perempuan harus memikirkan beberapa hal untuk menjadikan seorang laki - laki sebagai imamnya.
Sekarang malah ramai #teamsenna sebagai dukungan mantan pacarnya selma. Ya sah sah aja karena mendukung sahabatnya bangkit dari keterpurukan. Tapi sekali lagi pacar tetaplah pacar. Beda hal kalau sudah khitbah atau sedang taaruf tidak boleh mendekati perempuan tersebut sampai urusan dengan lelaki itu selesai.

Buat saya pribadi mau teamselmahaqy atau team senna, yuk kita ambil beberapa hikmah dari peristiwa ini. Terutama kamu yang sedang galau dalam berpacaran.

Bagi saya pribadi kalau lah seorang lelaki belum siap berumah tangga, maka janganlah mencoba untuk mendekati hatu perempuan. Mapan atau tidak itu persoalan lain. Tapi yang penting siap atau tidak siap dalam berumah tangga. Seorang perempuan rata - rata mau berusaha dari nol bersama. Yang penting suami tahu hak dan kewajibannya dan mampu menafkahi. Kalau memang belum siap dengan pertanyaan "kapan kita nikah?" Ya jangan bermain hati dengan perempuan.

Begitu pula seorang perempuan yang sudah siap berumah tangga, carilah lelaki yang memang siap lahir batin menjadi imam dalam keluarga. Kalau pun ternyata sang lelaki mengambang cobalah beri deadline  hubungan. Setahun, dua tahun,ata berapa tahun batas deadline goal hubungannya. Saya jadi teringat seorang teman yang menunggu lelakinya sampai hampir sepuluh tahun tanpa kejelasan. Padahal seorang wanita memiliki time out masa reproduksinya. Lagi pula Semakin lama berpacaran bahaya zina semakin dekat.

Itulah kenapa islam sudah mengatur pencarian jodoh lewat Taaruf. Waktu pendekatan yang tidak terlalu lama dan sama sama sudah siap dalam rumah tangga.
Mba widi pacaran atau taaruf???
Saya pacaran walaupun tidak keluar berdua tapi sampai detik ini terkadang timbul penyesalan kenapa harus pacaran???tak perlu lah saya jelaskan penyesalannya.

Ini hanya opini saya tentang cinta realistis. Cinta yang selain menggunakan perasaan juga logika. Tak ada yang menjamin memang pacaran lama maka pernikahannya adem pun Taaruf juga bukan sesuatu yang mudah karena belajar mencintai.
Karena pernikahan sesuatu yang sakral sangat sakral. Oleh karena itu disarankan agar pasangan pengantin dan orang tua sholat istikharah agar pilihan tersebut menjadi keberkahan.

Mudah - mudahan opini yang saya berikan bisa bermanfaat. Opini juga saya tulis berdasarkan beberapa sahabat yang harus berhadapan antara cinta dan logika.
Disclaimer : nulis lewat hp maapkan belum ada foto dan kurang rapih.

Thursday, 18 April 2013

Harus kah saya mengeluh?

Kalau di pikir - pikir tulisan di blog kayaknya temanya ituuu terus ya..tentang orang pinggiran gitu hehehehe, Maaf lah soalnya memang setiap hari saya lihat di tv plus di depan mata saya sendiri. saya lagi mau cerita tentang para tukang becak yang suka mangkal di depan toko saya.

Ada bapak tukang becak yang sudah tua umurnya mungkin sekitar 60 apa 70 ya? udah tua pokoknya. dari awal saya buka toko sering banget jadi perhatian. Saya suka mikir kenapa sudah serenta itu kok masih kerja keras jadi tukang becak ya?kenapa ga di rumah aja. Belum sampai pikiran itu pergi eh tau - tau lewat tukang becak yang lebih tua! beneran udah sepuh banget. Rasanya ga tega kalau setua itu masih bekerja keras kayak gini. Langsung nangis pas ngelihat mereka. Terlepas apapun latar belakangnya suka berdoa semoga Allah cukupkan rejekinya. Semoga ayah kelak ga usahlah bekerja di hari tuanya. Makanya selalu berdoa sama Allah biar dapet suami yang masih mengijinkan aku untuk berbakti juga sama orang tua. ada suami yang ga ngijinan istrinya ikut bantu orang tuanya. padahal istrinya khan pake uang hasil kerjannya sendiri, aku ga mau kayak gitu.

Ada juga abang becak yang sudah tua tapi bersih. becaknya masih terbilang bagus. saya mengenal beliau dari jaman SMA tapi lupa namanya. Kalau bapak yang satu ini anaknya penyiar terkenal di radio tegal. Tapi ga tau ya sekarang. Kalau kata mama dia jadi tukang becak biar ada kerjaan, makanya di beliin sama anaknya becak baru sama alat pendengaran. 

Mungkin mereka pernah mengeluh, tapi masih semangat mencari rejeki. Sedangkan saya? kadang suka ga keitung betapa tidaknya bersyukurnya! Itu yang membuat saya jadi belajar bersyukur. Membuat saya memandang ke bawah lagi saat benar - benar terpuruk. Sesekali emmandang ke atas agar selalu bersemangat menjemput rejeki.

Terima kasih ya buat bapak tukang becak. Setiap bapak - bapak datang saya selalu berdoa agar terus mendapat penumpang yang baik. Amin.

Tuesday, 19 March 2013

Tamparan dari Iis

Hari ini bagiku mungkin hari yang sangat luar biasa. Sore hari tiba - tiba saja aku harus menerima fakta permasalahan keuangan dalam toko ku. Sempat putus asa dan bingung. Walau akhirnya ketemu jalan keluarnya. Tapi masalah belum sampai disini.

Sudah menjadi kebiasaan setiap jam setengah enam bila sedang santai aku selalu menonton orang pinggiran di tran 7. acara itu selalu membuat aku merenung tentang hidup. Hari ini membahas tentang gadis kecil asal purbalingga yaitu Iis. Opening acara itu memperlihatkan iis yang berjualan makanan kecil di sebuah TK. iis sudah memakai seragam sekolahnya. hal yang paling ironi adalah saat iis terdiam sambil mengharapkan pembeli yang lain, tepat beberapa langkah dari tempatnya segerombolan anak kecil yang sedang asyik jajan.

Iis terpaksa harus mencari uang karena di tinggal sang ayah empat tahun yang lalu. Untuk membantu ibunya Iis berjualan makanan kecil di TK dan sekolahnya. aku seumur itu mana tahu cari uang! aku baru tahu susahnya cari uang ya beberapa tahun ke belakang ini. Aku kalah dari iis.

Iis rindu ayahnya yang tak kunjung pulang. Tapi aku masih sering berantem dengan ayah. Aku sudah mengeluh tentang pekerjaanku. Tapi coba lihat ibu Iis yang menjadi ojeg batu lempeng yang hanya dibayar 2.500 per meter persegi!!!!aku sekali lagi ditampar! 2500 mungkin itu hanya jajan ku bila ingin mengemil bahkan kadang lebih.

Terima kasih orang pinggiran..sekali lagi aku tersadar betapa ada orang yang lebih tabah dibandingkan aku...ada orang yang lebih sabar, lebih gigih dan pantang menyerah..aku malu....
sekali lagi trans 7 menjadi stasiun favoritku.
ini bukan promosi tapi aku benar - benar suka dengan acara itu.

Friday, 18 January 2013

Tentang Perempuan itu

Kali ini aku mau cerita tentang temanku yang tadi sore berbincang asyik dengan dia. Hebatnya perbincangan dilakuakn pas aku lagi "di siksa" alias di facial heheh. Kebetulan temenku itu karyawan di salah satu klinik kecantikan tersebut. Sambil aku disiksa, sebut saja tri duduk disampingku dan tiba - tiba berkata "neng, ust solichun dirumah ga? (ust solichun itu omku sekaligus guruku pas di SMA aku dan tri di sekolah yg sama). Aku jawab aja iya di rumah. Tiba - tiba saja dia bilang "bilang sama ust solichun cariin aku jodoh dong?" gubrak aku langsung kaget luar biasa. karena aku tahu sebenarnya dia sudah akan dilamar oleh salah seorang temanku juga sebut saja Rio. ternyata tri belum terlalu sreg karena belum tahu benar bagaimana Rio sekarang. Karena ternyata Rio telepon dan langsung bilang mau melamar. Tapi mungkin memang Tri masih ragu. Aku sendiri berusaha mendukung dan menyuruhnya untuk istikharah saja.

Tri memang ga mau pacaran, dari dulu setiap ada yang dekat dengan dia langsung di ajak serius dan langsung di kenalkan dengan kakaknya. kebetulan ia yatim piatu.Aku salut dengan Tri adalah ia bahkan meminta kepada kakaknya untuk di carikan jodoh. Ia merasa tidak sanggup untuk mencari sendiri. bahkan ia pernah bercerita tanpa harus melihat wajahnya bila kakaknya Ridho maka ia akan patuh dan siap menikah dengan calonnya. Gadis yang jarang aku temui, bahkan aku pribadi mungkin tidak bisa seperti itu.

Tri pun bercerita bahwa sampai - sampai ia mendatangi para ustadz dan meminta untuk di carikan jodoh. Saluuuttt banget sama Tri...apalagi pas ceriya banyak temen kerjanya...jadi aku di facial sambil dengerin cerita tri sambil di kerubutin sama teman - teman kerjanya heheheh.

Entah apakah memang Rio itu jodohnya, namun sungguh beruntung lelaki itu mendapatkan Tri. sayang aku tidak punya kakak lelaki kalau punya mungkin aku sodorin dech heheheh...

Itulah Tri perempuan yang teramat luar biasa sholehahnya...Perempuan yang tegar...lebaran tahun kemarin sendirian di rumah...Yah, aku doain sayang biar cepat menemukan imam yang bisa membimbingmu dunia dan akhirat. Aminnn

Thursday, 15 November 2012

Wirausaha??Siapa takut??



Setiap tahun hampir lebih dari ratusan ribu lahir sarjana muda. Padahal lapangan kerja setiap tahunnya tidak sebanyak itu. Tentu saja hal ini menyebabkan permasalahan baru bagi pemerintah. Belum lagi para orang tua yang sangat senang bila sang anak bekerja di sebuah kantor pemerintahan atau menjadi PNS. Hal ini menambah beban berat mereka yang harus berjuang melawan ribuan pesaingnya. Kesempatan pun semakin tipis.
Tapi bukankah seharusnya seorang sarjana yang mempunyai pendidikan tinggi harus menjadi agen perubahan dalam lingkungannya? Tidak lagi mengikuti alur yang sudah terbiasa di lakukan oleh pendahulunya. Tetapi melakukan gebrakan dengan berbalik arah dan melakukan inovasi dalam masyarakat. Hal itu bisa berupa membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain. Inovasi yang bermanfaat adalah yang bisa di aplikasikan dan berguna bagi masyarakat sekitar.
Hal ini pun yang menjadi pemikiran saya hingga akhirnya terjun ke dunia usaha. Sempat gagal namun tidak menghalangi saya untuk terus mencoba. Orang tua sempat tidak merestui sehingga menjadi kendala usaha saya waktu itu. Namun setelah orang tua mulai mengerti dan mulai merestui. Alhamdulillah usaha kedua saya berjalan lancar.
Sempat menjadi bulan - bulanan masyarakat sekitar karena bagi mereka aneh seorang sarjana malah membuka usaha. Bagi mereka seharusnya seorang sarjana bekerja di kantoran. Bahakan ada beberapa teman yang juga mempertanyakan pilihan saya. Mental pun terus di uji. Warung bangkrut bahkan tidak balik modal. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saya. Oiya , modal juga menjadi latar belakang kenapa orang malas untuk mandiri dan membuaka usaha. Apalagi bagi mereka yang masih pemula seperti saya. Orang tua yang tidak mendukung menambah beban bagi mereka. bila mental baja mungkin bisa melewati semuanya. Tapi bila tidak akan jalan di tempat.
Modal seharusnya tidak lagi menjadi persoalan bagi mereka yang ingin mandiri. Karena sekarang ini banyak bank yang menawarkan modal untuk berwirausaha. Apalagi bank mandiri yang berkomitmen untuk membantu para wirausaha muda yang siap mandiri dan berinovasi mengejar mimpi mereka.
Sayangnya ketika ide sudah ada di kepala dan siap untuk di aplikasikan. Modal menjadi sandungan pertama bagi usaha mereka. tidak banyak orang tua yang siap mendukung modal bagi anak - anak mereka. kalau sudah seperti ini maka sang anak pun harus mandiri memperjuangkan mimpinya. Bila mentalnya sudah terasah maka ia bisa melampaui segala ujian. Tapi bila tidak maka ia akan berdiri di tempat takut untuk melangkah. Banyak wirausaha muda yang sudah sukses dengan usahanya dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini tentu saja dapat mengurangi angka pengangguran. Mereka pun melakukannya dari nol dan penuh rintangan. Banyak dianatara mereka yang berinovasi dan dapat di aplikasikan dalam masyarakat. Sehingga apa yang mereka kerjakan pun pada akhirnya mendapat sambutan dari masyarakat. Hal ini pun sudah saya lakukan walau pun belum terlalu besar. Tidak ada salahnya bermimpi tinggi asal kan terus bersaha meraih mimpinya. Kalau bisa membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain, kenapa harus menjadi pekerja? So, buat kaum muda mari berinovasi untuk  Indonesia yang Mandiri.

Add caption
 Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

Saturday, 13 October 2012

Cobalah Untuk Mengerti

Niatnya malam ini ga akan posting tentang hal ini. Tpi karena kejadian beberapa jam yang lalu dan pengalaman beberapa teman jadi pengin nulis tentang ini. Belum bisa bikin Cerpen nulis blog aja dech heheheh. Back to bisnis. Beberapa jam yang lalu sepupuku punya masalah dengan suaminya. Kalau menurutku itu hanyalah miss komunikasi aja sech. Cuman kata - kata kakaknya lewat sms yang bikin aku mikir. "Jangan karena suamimu pendiam, terus kamu bisa ngelakuin seenaknya. Nanti Kalau udah kejadian baru tahu ".

Kata - kata yang dalem banget karena sudah ada contohnya. Salah satu saudaraku yang suaminya sangat sayang istri dan pendiam. Pada akhirnya meledak karena tumpukan rasa kesal di dalam hati. Kesabaran memang tidak ada batasnya tapi terkadang setan suka membutakan mata kita.

Aku memang belum pernah punya pasangan yang pendiam, tapi aku jadi bisa memnyimpulkan satu hal. Cobalah saling mengerti. Cobalah saling terbuka dan saling berbicara sebenarnya apa keinginan dari pasangan. Supaya pasangan bisa tahu dan bisa ngelakuinnya. Kalau bisa telepati sech enak ga usah ngomong heheheh.
Aku tuch ya paling benci sama cowo yang belum jadi apa - apanya suka ngelarang - larang. Contoh ada temen cewe satu kelompok ma aku, ga di bolehin ma pacarnya buat boncengin ma cowo lain. Mana tu cewe ga bisa motor lagi. Akhirnya ngrepotin. Sedangkan cowonya dengan bebasnya boncengin temen - temennya. Ada lagi yang ga boleh berhubungan ma temen cowonya, ya sms,mention, atau komen di fb padahal cuman bener - bener teman. Eh tapi dianya bisa dengan bebas gitu smsan, mention, komen wall cewe. Apa dia pernah bayangin gimana rasanya jadi cewenya? ngerasa terkekang, ngerasa ga boleh bergaul dengan yang lain. Dia mungkin diam tapi tunggu saatnya gunung amarah itu akan meledak juga. parahnya, gara - gara larangan cowonya, si cewe jadi ga punya teman dan kuliahpun keteteran.

Buat yang lagi pacaran, please dia itu belum sah jadi suami atau istri kamu. JAdi jangan kekang dia sampe begitunya. Cobalah beri dia kepercayaan, sama kayak dia percaya ma kamu. Cobalah untuk saling mengerti, bukan lewat ucapan tapi tindakan yang nyata. Cemburu memang boleh, tapi tidak bila di beri label "buta"

Udah dulu dech, udah ngantuk. Sampai Jumpa di tulisan selanjutnya.

Telur itu Pecah juga

Ini bukannya lagi mau ngomongin tentang dunia kuliner, tapi ngomongin tentang aku yang akhirnya menangis juga. Entah karena aku sudha capek, stres atau apalah ga ngerti. Pas maghrib akhirnya aku nangis sesenggukan di depan ibuku. Aku belum pernah nangs sekenceng itu. Entah kenapa kata - kata itu pun keluar dari mulutku. Padahal aku sudah tahan supaya se putus asanya pikiranku, tidak akan pernah mengucapkan kata itu. Bu lik - bulikku yang sedang ikut membereskan gelas bekas tamu rombongan pun berusaha menghibur dan memperingatkan supaya ga boleh ngomong gitu. Ibuku pun cuma nangis di sampingku.

Tadinya aku ingin menampilkan sosok yang kuat di hadapan orang tuaku. Tadinya aku ingin membuktikan bahwa aku bisa di percaya buat menjaga harta dunia mereka. Aku bisa menjaga kedua adikku. Aku ingin menepis rasa khawatir mereka. aku juga ingin sedikit membuktkan aku tak apa tanpa pendamping saat ini. Mungkin karena aku sendiri butuh hiburan dan tidak enak badan, pertahanan itu runtuh seketika. Tadi siang pun aku berusaha menawarka ibuku. Aku menawar supaya di ijinkan facial di Salon langganan kami. Aku cuma pengin di pijit dan numpang tidur. Sayangnya masalah membuntutiku juga hingga tidur yang aku tunggu hanya terjadi selama 15 menit.

Waktu rasanya ters berlari tanpa mau di ajak kompromi untuk perlahan. Sebenarnya ada rasa khawatir karena ibuku sakit Jantung. Tapi kalau ingat buku bang Ippho aku jadi berusaha mengikhlaskan. Allah pasti menjaga ayah ibuku saat berada di sana dan saat pulang nanti. Allah pula yang akan menjaga keluarga kami. Allah akan menjaga kami yang di rumah. Syukur si bungsu sekarang sudah agak menurut. Tanpa harus di bentak dia mau belajar dengan sendirinya walau cuma sebentar. Aku tahu mungkin bakatnya bukan pendidikan. Ibu pun menyuruhku untuk tidak memaksanya belajar karena saran dari dokter yang menyuruh agar adikku tidak tertekan.

Si kecil memang paling cocok jadi pengusaha. Apa - apa jadi duit. Butuh duit buat beli onderdil tamiya, tinggal ngumpulin rongsokan yang terbesar di Toko. Kadang malah nyuruh sepupu yang kecil buat cari rongsok, ntar di kasih upah ma adikku. Adikku tetep aja dapet untung heheheh.

Pada akhirnya aku berdoa agar kami kuat. Aku titipkan kedua orang tuaku padaMU Ya Allah. Selaksa Doa akan selalu mengiringi perjalanan mereka. Kamu pasti bisa the - the!!! Kamu pasti bisa menjalankan kepercayaan orang tuamu. Semangat!!!!!

Thursday, 6 September 2012

Langit Semarang


Mungkin sudah menjadi hobiku menyukai lagu yang kurang popular. Tapi lagu ini banyak memberikan inspirasi bagaimana sebuha persahabatan bisa menjadi sangat berarti. Kalau ada yang bilang teman yang baik akan menjadikanmu orang yang baik dan teman yang salah akan menjerumuskanmu kepada keburukan, mungkin memang benar adanya.
Bagi mereka yang hidup di perantauan mungkin tahu benar rasanya memiliki teman seperjuangan. Mereka tahu pasti bagaimana rasanya sama - sama kere gara - gara kiriman belum datang. Mungkin bagi mereka yang sudah terlalu dekat dengan teman kost tidak lagi risih atau sungkan dalam berbagi makanan. Tak ada kata malu atau apapun tentang apapun. Semuanya sudah tahu kekurangan masing - masing, tertawa bersama atau bahkan menangis bersama sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka yang dekat dengan anak kost. Itupun yang aku alami selama hampir tujuh tahun merantau. Mengenal pribadi yang sangat bertolak belakang dengan kepribadian diri sendiri. Berbagi nasi atau bahkan berbagi lauk sudah bukan hal yang tabu lagi. Satu hal yang selalu akan di ingat adalah perayaan ulang tahun setiap penghuninya. Walau sederhana tapi kami selalu memberikan kejutan kepada teman kost. Walau hanya sebuah bolu sederhana dan harus patungan segala macam tapi kami cukup gembira. Wajarlah bila kami sangat dekat, karena bila terjadi sesuatu teman kostlah yang akan siap membantu. Sungguh saat ini aku merindukan mereka.
Teman kuliah hanya segelintir yang menjadi sahabatku. Sedikit tapi berwarna. Itulah yang selama ini aku rasakan. Aku belajar banyak hal tentang kehidupan dari mereka. Menjadi dewasa dalam menyikapi persoalan. Tak hanya berbincang tentang kuliah dan nilai tapi perbincangan terkadang melebar tentang hidup. Hidup sebenarnya yang mungkin lebih berat dari kuliah. Sebuah kehidupan yang sama sekali tidak ada dalam mata kuliah.
Aku merindukan kalian..
Aku rindu setiap tawa yang selalu kita buat..
Aku rindu menghapus air mata kalian..
Aku rindu kebersamaan itu..
Aku rindu langit Semarang.. 

postingan ini di ikutsertakan 
#30HariLagukuBercerita

Monday, 3 September 2012

Renungan

Tidak banyak yang tahu lagu ini. Akupun mengetahui lagu ini dari salah seorang teman. Entah sudah berapa kali aku menangis mendengar lagu ini. bagaimana tidak, lagu ini seperti lagu perpisahan seseorang kepada orang yang dicintainya. melakukan sesuatu hal yang seakan tidak akan pernah dilakukan kembali. Beruntunglah mereka karena bisa melakukan sesuatu yang memuaskan. Menepati berbagai janji sebelum waktunya tiba. Terkadang aku jadi berpikir, bila waktuku tiba, apa aku masih punya janji dengan seseorang. Apakah aku cukup membahagiakan orang tuaku?
Setiap mendengar lagu ini rasanya aku semakin menyayangi keluarga dan sahabatku. Aku semakin belajar untuk memanfaatkan waktu yang sudah ada. Aku belajar untuk berhati - hati dalam membuat janji. Belajar untuk bisa menjadi lebih baik dari kemarin. Karena mungkin Tak Pernah Ada Hari Esok Untukku. Dan aku semakin menyukai lagu ini.

Postingan ini di ikutsertakan
proyek #30HariLagukuBercerita

Friday, 17 August 2012

My BBF and Azra pinus

Bisnis Apa Yang Sedang Kamu Jalani Sekarang? 
Apakah Bisnismu Menguntungkan?
Sudah sekitar setahun yang lalu saya dan seorang teman di Semarang membangun bimbel belajar yang kami namakan BBF. Les kami sistemnya privat jadi tentor yang datang ke rumah -rumah. Tapi kalau bisa menyewa sebuah rumah mungkin kami menyediakan kelas reguler. Tentor biasanya dari para mahasiswa yang butuh uang saku tambahan. Menguntungkan? Sebenarnya ini termasuk bisnis yang amal. Karena keuntungan yang kami peroleh sangat sedikit. Lagi pula kami tidak mengambil keuntungan dulu kami sangat ingin memiliki kantor dan syukur - syukur bisa untuk mengajar. Selama ini kantor ya nebeng di kos teman. dulu sech di kosku. Cuma karena saya sudah pindah ke Tegal jadi ya nebeng kos teman. BBF di Semarang di handle partner sekaligus sahabat saya. Sedangkan saya mencoba merintis di Tegal. Untuk pendapatan yang lain masing - masing dari kami punya penghasilan lain. aku sendiri membantu ayahku mengembangkan bisnis Toko Material Azra Pinus. Banyak cobaan, tapi Alhamdulillah Allah masih sayang hingga saya bisa bangkit lagi.
Postingan Ini Dalam Rangka Memeriahkan
GIVEAWAY asyiknya Berbisnis
Blog Cinta Damai

Friday, 10 August 2012

Renungan Tiba - Tiba

Mungkin malam ini sholat taraweh paling ga khusyuk. Ga tau kenapa sekelebat aku bayangin kalo aku mati gimana? apa aku udah cukup bekal? apa Ramadhan mau dilewatin gitu aja? apa aku udah cukup nyenengin orang tua? apa mama bakalan baik - baik aja kalau aku pergi duluan? semuanya tiba - tiba jadi pertanyaanku.

Apa ada orang - orang yang bakalan doain aku? apa amalan sudah cukup menolongku?

Postingan blog yang ga penting. Tapi kalian pernah ga ngerasa kayak gini?

Wednesday, 18 July 2012

Belajar dari Hasan dan Husen part II

Waktu itu saya masih bersantai di kost. Tiba - tiba HP bunyi ternyata sms dari mama ku tersayang
"the, Hasan mau ke karyadi besok. Kosongin jadwal ya temenin om sama bu lik mu cuman sehari. Hasan di vonis buta di kardinah"
Jeger!!!! berasa ada petir di sore hari! Hasan buta???? Saya pun langsung telp mama mengkonfirmasi sms mama. Mama cerita kalau mata sebelah kanan tumbuh daging. Memang sech mata Hasan sipit sebelah. Tapi serius kami tidak pernah menyangka bakalan kayak gini.

Keesokan harinya saya benar-benar mengosongkan jadwal. Untung saya ga da jadwal ngajar. Omku sudah sms kasih kabar kalo dia sudah sampai di Karyadi. Saya pun menyusul kesana. secepat kilat saya berusaha ke bangsal mata. Bertemu dengan bu likku dan ibunya yang datang dari Ungaran. Saya kaget waktu melihat kondisi Hasan.Ya Allah!! betapa dia merasa kesakitan. Pasti kesakita! Saya pengin nangis tapi rasanya tidak pantas menangis di depan Bu likku. Saya hanya membantu seadanya membawakan barang2 yang harus dibawa. Karena harus bolak - balik ke ruangan lain yang sangat berjauhan. Sesampainya disana kami bertemu seorang dokter yang sangat judes! dan baru tahu ternyata dia coast! halah...pantesan ga becus usg mata Hasan. Matanya yang bengkak itu di USG  dan saya lah yang memegang Hasan saat di USG. Ibunya tak akan tega melihatnya.

Setelah hasil selesai, kami dan rombongan (Saya, bu likku dan ibunya bu likk ku dan Hasan tentunya ) kembali ke Poli mata. Sempat capek juga tapi saya ikhlas membantu semampuku. di sela - sela kesibukan membawa barang - barang, mama tak hentinya menanyakan kabar. Ternyata Husen di Tegal harus di uap karena kena flu singapura (Masya Allah! apalagi itu...).

Ada dugaan kalau mata Hasan katarak. Sampai akhirnya kembali lagi ke tempat USG lagi karena akan di periksa lebih lanjut oleh dokter mata yang sebenarnya. Saya lupa namanya tapi dokternya cantik. Mata hasan di masukan alat, Saya aja ga tega yang megangin apalagi ibunya. cuman bisa liat di pojokan. Saya masih mendengar ibunya beristighfar. Sedangkan saya? ternyata mataku berair mendengar tangisan hasan.

Setelah semua selesai, dokter meminta supaya ayahnya ikut masuk. Sayapun memanggil om ku yang menunggu di luar. Bu likku mulai terlihat pucat. Entah karena belum makan dari tadi pagi atau memang takut dengan vonis dokter.

Dokter itu menjelaskan bahwa urat syaraf mata Hasan sudah putus. Hal ini di sebabkan karena lahir prematur sehingga syarafnya belum sempurna dipaksa untuk digunakan begitu pula dengan mata yang sehat itu. Dengan kata lain vonis tetap sama. BUTA! ALLAHU AKBAR!! Saya hanya bisa memeluk bahu bu likku berusaha memberikan tenagaku untuk menguatkan. Omku pun hanya terdiam. Vonis belum selesai sampai disitu. Dokter mengatakan kalo Hasan harus di scan matanya karena takut kalo ada tumor di matanya yang tumbuh daging. Saya tidak akan mengatakan sabar karena saya pun sungguh tidak tahu harus menghibur apa.

Dokter menyaranan agar kembarannya juga di periksa. Takut kalau Husen mengalami hal yang sama. Kami hanya bisa menangis. Sedangkan Hasan terlelap dalam tidurnya setelah minum susunya.

Hari yang melelahkan bagi kami. Kami semua berjalan gontai. Saya tidak berani bertanya apa besok mereka akan kembali dengan Husen. Saya hanya bisa merangkul bu likku. memberikan kekuatan semampuku.

Saat mereka akan pulang, Omku berkali -kali mengucapkan terima kasih karena mau menemani mereka, begitu pula bu likku. Saat mobil mereka menjauh dari Rumah sakit Saya hanya berdoa yang terbaik bagi Hasan dan Husen...

Tapi semuanya belum berakhir...

Thursday, 5 July 2012

Belajar dari Hasan dan Husen part I

Saya belajar dari Hasan dan Husen tentang bagaimana mereka bertahan. Bagaimana tidak? Mereka lahir ke dunia dengan penuh tantangan dan cobaan. Mereka mungkin di kirimkan oleh Allah sebagai penyambung lidah ayah dan ibunya. Tak perlulah saya tulis disini masalahnya. Kehadiran mereka benar - benar di luar rencana, dan siapa sangka bahwa ternyata dalam rahim tanteku ada dua janin. Setelah di usut memang ada keturunan kembar dari pihak mbahku.

Kehamilan yang seharusnya menjadi hal terindah bagi para ibu, nyatanya berbanding terbalik bagi tanteku. masalah yang terus menghantam seakan menggempur pertahanan keluarga kami. Memang benar bila ada yang bilang orang hamil tidak boleh banyak tekanan karena mempengaruhi janinnya.

Akhirnya pada usia kandungan tujuh bulan, kedua bayi itu keluar dari rahim ibunya. Hasan kurang lebih 800 gram sedangkan jusein 1600 gram. Bayi mungil itu pun harus di inkubator. Mereka sempat terpisah. satu ada di rumah sakit dokter bambang dan satu nya ada di rumah sakit kardinah. Saya masih ingat saat itu bulan puasa. Ramadhan yang sulit bagi keluarga kami. Hingga pada akhirnya keluarga memutuskan di jadikan satu di Kardinah agar kami mudah mengontrol. setiap jam kami bergiliran jaga. Saya hanya bisa menangis di balik kaca melihat bayi mungil itu bertahan hidup. Saya pun terkaget betapa ternyata kedua sepupuku ini tidak sendirian. Ada beberapa bayi mungil yang ada dalam ruangan khusus itu. Saya berdoa agar mereka bisa bertahan hidup. Agar mereka bisa merasakan kasih sayang ayah dan bundanya.

Hampir dua minggu hasan dan husein terpisah dari ibunya. Asi tetap di berikan melalui titipan dot. Seorang ibu pastilah rindu. Hingga akhirnya tanteku pun menjenguk kedua jagoan kecilnya. Alhamdulillah!! keajaiban terjadi! secara bertahap kondisi keduanya berangsur membaik. Kabar gembira menjelang Idul Fitri.

Sayangnya, cobaan belum selesai. untuk membawa mereka pulang di perlukan dana tidak kurang dari 16 juta!!! satu anak menghabiskan dana 8 juta rupiah! keluarga kami bukanlah kaya raya. Hingga pada akhirnya semua keluarga besar patungan sesuai kemampuan.

Mereka pulang ke rumah, tapi kami sungguh manusia biasa. Tidak pernah tahu rencana Tuhan yang sebenarnya. Kami sungguh sangat tidak tahu bila akan ada masalah lagi yang menghadang.

Lanjutannya di part II ya...soalnya si unyu udah nangis..hehehhe

Thursday, 28 June 2012

Renungan Siang Hari

" Loh sekarang kerja dimana?" tanya ibu itu.
" Jaga toko material aja tante," jawabku sekenanya. Kenapa harus bertemu dengan ibu itu di tempat suplierku.
" Loh padahal kamu khan sarjana ekonomi khan? kok cuman jaga toko? pas di Semarang jadi tukang bakso khan ya? Duh eman - eman ilmunya dong..Tika aja sekarang kerja di Bank padahal cuma D3 " jwab ibu itu.
Sumpah aku pengin banget nangis! Sayang saya inget kalo ini bukan tempat yang tepat untuk menangis. Untung saja mama tidak mendengar perkataan salah seorang ibu teman saya. Saya hanya tersenyum menahan amarah. Tak perlu lah saya jelaskan semua kenapa memilih semuanya dari nol.

Saya sudah terbiasa dengan komentar - komentar seperti itu, Bahkan ada yang menganggap kalau IPK saya di bawah 3 jadi ga bisa kerja di kantoran. Saya pun hanya bisa mengucapkan istigfar sebanyak mungkin. mencoba menenangkan hati yang siap meledak.

Memang benar saya pernah berjualan bakso kerja sama dengan salah seorang teman. Gagal memang, tapi banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari itu semua. pelajaran yang ga akan pernah saya dapat di bangku kuliah. Oiya, kalo ada yang bilang ilmu di bangku kuliah ga di pake itu salah besar. Saya lulusan manajemen sudah seharusnya mempraktekan ilmu manajerial walaupun cuma usaha bakso. Saya tidak pernah malu! karena itulah pelajaran hidup. Lagi pula kalau pun ada yang ingin belajar wiraswasta dengan basic yang berbeda so what?

Oiya, Saya belum bilang alasannya kenapa memilih jalur ini ya? Awalnya saya bimbang, apakah pilihan ini benar? sampai akhirnya aku kembali yakin dengan pilihanku dengan melihat kondisi sekitarku.

 

Sample text

Sample Text