Showing posts with label Mom's. Show all posts
Showing posts with label Mom's. Show all posts

Monday, 7 March 2016

ASIP lebih mudah dengan Botol Natural Wide Neck Philips Avent



                Salah satu peralatan bayi yang harus disiapkan bagi ibu yang akan memberikan ASI Eksklusif adalah Botol Susu. Lho kok bisa? Iya dong karena dengan memompa ASI akan membuat produksi ASI semakin lancar. Dan soulmate pompa ASI adalah Botol susu. Tetapi hal yang harus diperhatikan adalah dalam pemilihan nipple botol susu. Jangan sampai bayi kita menjadi bingung putting.

                Saya sendiri sempat merasakan galau gegara Umar bingung putting. Saya memang hanya ibu rumah tangga biasa, niatnya memompa ASI karena kadangkala harus dinas urusan koperasi. Sempat Umar saya tinggal untuk pelatihan tiba-tiba mama saya kasih kabar bahwa Umar tidak mau minum dari botol susu. Langsung saya ijin dan pulang ke rumah. Sempat di coba beberapa kali ganti nipple botol susu tapi hasilnya tetap nihil. Akhirnya ASIP kadang terbuang sia-sia.
                Saat lagi galau sempat melihat dari salah satu online shop bahwa Philip Avent mengeluarkan produk perlengkapan bayi yaitu Avent Natural Bottles. Salah satu yang membuat saya tertarik adalah bentuk lehernya yang lebar. Berbeda dengan botol susu lainnya. Alhamdulillahnya ternyata saya bisa memiliki produk ini secara gratis. Rejeki anak sholeh hehehe.
                Saat produk datang ternyata Botol susu Avent ini menyediakan dua variasi yaitu 125ml/4oz untuk 0m+ dan 260ml/90z untuk 1m+. oiya nipplenya ternyata juga bisa diganti lho disesuaikan dengan umur bayi, tersedia sampai usia 12 bulan. selain itu juga ada sikat botol yang akan mempermudah dalam membersihkan botol susu. Walaupun menurut saya sech ya untuk botol 0m+ sangat mudah sekali dibersihkan karena lehernya yang lebar.

                Umar sendiri menggunakan botol Avent 260ml/90z supaya dia bisa belajar memegang botolnya. Pertama kali umar di susuin pake botol Avent dia sempet mengerutkan alisnya mungkin kok beda ya tapi lama kelamaan mulai asyik dan terbiasa. Sempat heran juga kok bisa ya padahal biasanya langsung disembur ASInya.

                Ada beberapa kelebihan botol susu Avent yang harus para bunda tahu, Apalagi buat bunda yang baru memiliki anak pertama pasti pengin yang terbaik kan. Nah bisa jadi alternative para bunda untuk beli botol susu bagi ananda tercinta.
1. Seperti yang saya sebutkan diatas salah satu hal yang unik dari botol Avent adalah lehernya yang lebar. Kalau diperhatikan, bentuknya jadi sama dengan payudara sang ibu. Hal ini membuat pelekatan alami sama seperti menyusui langsung dengan ibu.
2. Gampang dibersihkan. Saya sendiri termasuk orang yang sembrono ya termasuk masalah kebersihan botol susu. Karena botol Avent ini printilannya sedikit, sehingga membuat saya cepat dalam membersihkan bila waktu terbatas. Nah untuk membersihkan botol ini bisa menggunakan sikat botol yang juga dari avent. Jadi bisa lebih mudah dan cepat
3. Ergonomis. Ergonomis ini maksudanya botol susu gampang sekali untuk di pegang. Apalagi Umar memang suka pegang sendiri. Jadi sekalian mengasah motoriknya buat memegang botol. Atau buat bunda yang harus memegang botol susunya juga jadi mudah karena ergonomis.
4. Niple yang pas buat bayi. Nipplenya itu lumayan lembut dan ga keras, sehingga anak jadi tidak bingung putting. Philips Avent pun menyediakan Nipple sesuai dengan perkembangan umur bayi.
5. Salah satu yang paling penting adalah mengetahui apakah botol ini BPA free atau tidak. Jawabannya adalah ya! Botol susu ini BPA Free bunda. Jadi sangat aman bila digunakan untuk buah hati kita.
                So, bunda rasanya kita harus mengganti perlengkapan bayi botol susu kita yang lama dengan #BotolSusuGenerasiBaru yaitu Botol Natural Wide Neck. Karena melihat dari kelebihan-kelebihannya ini merupakan Botol susu bayi terbaik. Saya pun tidak akan khawatir lagi Umar akan menyemburkan ASIP lagi. Karena dia sudah nyaman dengan botol ini. Jadi bunda bisa terus memberikan ASi Eksklusif tanpa harus khawatir bayi akan bingung putting.
                Oiya kalau bunda penasaran dan pengin tahu lebih detail tentang Botol Natural Wide Neck Philips Avent di Facebook dan di websitenya. Bunda bakalan dapat banyak banget tentang produk Botol Susu Avent.
Avent Natural Bottles #SahabatIbuMenyusui

Tuesday, 26 January 2016

Pilihan dalam Melahirkan


            Finally, akhirnya bisa posting blog juga setelah vakum beberapa minggu hehehe. postingan kali ini saya lagi pengin cerita tentang proses melahirkan. Kenapa? Gegara ga sengaja liahat video water birth di youtube hehehe. Tapi juga gara - gara ada tetangga yang sehabis melahirkan langsung masuk ICU. Tapi apapun itu buat saya melahirkan itu proses yang sangat luar biasa Indah.so, buat yang lagi hamil mungkin bisa baca postingan pilihan dalam melahirkan. Siapa tahu biasa jadi referensi ya.

            Proses Melahirkan secara Normal.
            Kayaknya setiap perempuan di dunia ini pasti kepengin banget ngerasain yang namanya melahirkan secara normal (aakuu jugaaa pengiiinn). Proses melahirkan secara normal membutuhkan pembukaan lengkap agar bisa mengejan. Oiya, pembukaan lengkap itu ketika jalan lahir sudah pembukaan 10, biasanya bidan atau dokter akan mengarahkan sang ibu untuk mengejan. Ada yang bilang kontraksi pembukaan itu kaya sakit pas menstruasi tapi lebih “nikmat “ hehehe. Sedangkan pembukaan lengkap rasanya kaya pengin pup (kata emak saya ituuu..da say amah ga ngalamin hehehe). Akan tetapi setiap perempuan itu beda-beda ya. terkadang ada yang terpaksa di bantu oleh induksi. Fungsi Induksi ini biasanya agar kontraksi bisa lebih cepat. Kalau dari seminar kehamilan yang saya ikutin waktu hamil, Induksi hanya boleh digunakan seperempat botol (kalau pake infus) atau seperempat kapsul. Kalau melebihi dari itu maka sang bayi akan lemas di dalam. Jadi buat para bumil please jangan sampai dech induksi sampai habis satu botol atau lebih. Kasian babynya jadi stress di dalam. Kalau kata bidan Rugayah dari griya hamil sehat, induksi itu sebenarnya berisi hormone oksitoksin (mudah-mudahan bener ya) alias hormone kebahagiaan. Jadi alangkah baiknya sang ibu tenang dan rileks kalau perlu sang suami memberikan rangsangan kepada sang istri (ngebayangin kasih rangsangan di ruang bersalin hwakakak). Tapi ternyata bener lhooo pas saya sempet control kehamilan ke dr. Okta lima hari sebelum saya melahirkan sempat menebak “ini pasti jarang berhubungan suami istri ya makanya belum ada kontraksi” hehehe. Daan pas saya dan suami “indehoy’ eh lima hari kemudian keluar flek dan kontraksi hehehe. Jadi kalau udah trimester akhir monggo sering ditengok ya pak anaknya hehehe asal alon -alon.
            Eits!lupa! JANGAN MAU KALAU DI VAKUM! Di vakum itu kalau sang bayi sudah lemas dan tidak bisa keluar. Ada beberapa rumah sakit yang pake vakum. Kebetulan rumah sakit pala raya tempat saya melahirkan sudah tidak memakai vakum. Soalnya pas saya seminar kehamilan, ada informasi bahwa vakum itu akan merusak sel otak sang bayi. Karena bayi dipaksa keluar dengan cara di catok kepalanya. Ngeri yaaa…
            So, mommy bicarakan dengan dokter atau bidan kemungkinan bisa melahirkan normal atau tidak saat menjelang HPL. Usahakan untuk jangan di vakum dan di induksi terlalu lama. Please…
            Proses Melahirkan secara Sectio Caesar
            Proses ini yang saya alami kemaren hehehe. Kemaren SC karena ternyata saya mengalami pra eklampsia. Jadi mau tidak mau bayi harus dikeluarkan dengan cara Caesar. Proses melahirkan ini bagi masyarakat yang di desa terkesan tabu ya. ada yang menganggap bahwa perempuan yang melahirkan Caesar itu manja lah apalah. Padahal sama sama sakitnya lhoooo serius deeech. Proses ini juga sebagai salah satu alternative untuk menyelamatkan sang ibu dan babynya. Jadi seperti yang sudah saya bahas di atas, ketika induksi mentok di seperempat botol, alangkah baiknya bila melalui proses Caesar agar bayi tidak lemas di dalam.
            Proses melahirkan Water Birth
            Nah!!! proses melahirkan dengan cara water birth kayaknya lagi trend di Indonesia. Water birth adalah proses melahirkan di air. Itu bayinya ga kelelep? Gak mommy. Jadi karena bayi sudah berenang di air ketuban, maka saat melahirkan di air sang bayi tidak akan tenggelam atau tersedak. Karena tenaga medis akan menerima sang bayi. Lagi pula suhu air pun disesuaikan dengan suhu air ketuban jadi bayi tidak akan kaget.
sumber :google

            Pertama kali lihat dari awal sampai akhir video water birth bikin saya mewek. Sayangnya saya lupa link videonya. Soalnya saya buka di hp hiks…*gaptek.
            Jadi inget waktu ada acara dr.Oz Indonesia waktu itu ada bintang tamu penyanyi jazz yang melahirkan melalui proses water birth. Menurut si ibu itu (lupa namanya euuy kalo gasalah Dira Sugandi) ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila menginginkan proses water birth :
Ø  Konsultasikan dengan dokter mengenai keadaan medis sang ibu dan janin. Apakah bisa melahirkan dengan cara Water Birth atau tidak? Please jangan memaksa ya mommy yang paling penting adalah keselamatan ibu dan bayi.
Ø  Siapkan ambulance dan pesen kamar di rumah sakit sebagai antisipasi bila diperlukan.
Ø  Water birth harus di awasi tenaga medis yang sudah berpengalaman.
Kalau masalah tempat apakah di rumah atau di rumah sakit saya sendiri kurang tahu ya. soalnya pas di video youtube kayaknya sech kamar untuk water birth dan bath tubnya desain khusus ya. Tapi kalau si ibu yang di  dr.OZ kayaknya di rumah ya, secara nyiapin ambulance kan.
Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa water birth bisa meminimalisir rasa sakit melahirkan. Hal ini disebabkan karena sang ibu merasa rileks di air. Berendam di air juga bisa mempercepat kontaraksi. Ternyata beberapa artis juga melahirkan dengan cara Water Birth salah satunya Shareena dan Widi B3.
Apapun pilihan dalam melahirkan hal yang paling di utamakan adalah keselamatan. Percuma kalau kita berusaha idealis tapi keselamatan dan kesehatan bayi jadi taruhan. Oleh karena itu buat para ibu hamil yang sedang menanti kelahiran, saya ada beberapa tips ala emak Umar hehehe :
Rileks
Ga usah stress menjelang HPL kok baby ga lahir -lahir. Rileks aja dan berusaha ucapkan kata-kata positif. Cari teman untuk sharing sekedar melepas ketegangan. Jangan dipendem sendiri ya mom.
Siap mental.
Disini ga cuman sang ibu yang harus menyiapkan mental, tapi juga sang ayah ya. karena sang ibu butuh dukungan. Entah itu melahirkan normal, Caesar atau water birth. Insya Allah dukungan suami akan membantu mental sang istri.
Siapkan Keuangan dengan matang
Hal ini pasti bin wajib buat pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan. Bisa dengan cara asuransi atau BPJS, atau menabung sendiri. Karena jangan sampai keselamatan sang ibu dan anak di pertaruhkan hanya karena biaya. Kalau udah denger tangis anak mah, kebayar semua dech. Saya sendiri beruntung memiliki BPJS, sehingga melahirkan dengan Caesar bisa di cover oleh BPJS.
Mudah - mudahan postingan ini bisa bermanfaat ya . Yuk bisa cerita disini tentang pengalaman melahirkan yang teman-teman alami. Coz Sharing is Caring *jiplak kata kata mami ubi hehehe
           

Saturday, 28 November 2015

Cerita Tentang Baby Blues


            Beberapa waktu yang lalu ada salah seorang yang bercerita ke saya tentang kondisi sodaranya. Jadi sodaranya ini habis melahirkan tetapi kayaknya sungkan berdekatan dengan bayinya, ga happy, murung, kadang suka nangis sendiri. Sampai-sampai mertuanya dan keluarnya menganggap dia kena sawan atau kesambet. Saya hanya menghela nafas aja. Ternyata Baby Blues itu masih awam buat masyarakat desa.  Saya pun memberikan beberapa solusi supaya sodaranya bisa pulih dari Baby Blues. Saya sendiri sehabis melahirkan mengalami Baby Blues. Jadi postingan kali ini saya pengin cerita tentang Baby Blues.

            Baby Blues adalah kondisi dimana ibu yang sehabis melahirkan merasa sedih atau tidak bersemangat. Hal ini bisa dikarenakan kurang tidur, kurangnya informasi mengenai bayi, takut salah,perubahan hormon atau sang ibu mengalami depresi. Baby Blues ini bila tidak ditangani dengan tepat akan menjadi PostPartumDepression (PPD). Apabila sudah menjadi PPD maka yang dibutuhkan adalah penanganan secara serius oleh tenaga professional. Baby Blues ini biasanya terjadi selama satu sampai dua minggu, sedangkan PPD bisa sampai tahunan.
Sumber disini

            Saya sendiri waktu itu memiliki beberapa sebab timbulnya Baby Blues :
            Kondisi yang belum Fit. Proses melahirkan Caesar membutuhkan pemulihan yang lebih lama dari proses normal. Berjalan yang tertatih, tidak bisa leluasa menggendong Umar, susah tidur karena kondisi jahitan yang belum fit, capek karena begadang semua itu bisa membuat saya menangis ga karuan. Apalagi kalau Umar minta di timang sedangkan saya buat jalan aja masih agak ngilu.
            Proses menyusui yang penuh drama. Jadi entah kenapa putting saya mulai berdarah dan bernanah. Hal ini membuat saya kesakitan bila menyusui. Belum lagi nasihat sana sini tetang ASI yang kadang membuat saya jadi bingung sendiri. Terlalu banyak informasi dalam satu waktu justru membuat saya sulit bernafas dan berpikir.
            Kurang istirahat. Ibu yang baru melahirkan biasanya akan mengalami begadang sepanjang malam. hal ini dikarenakan bayi yang terkadang rewel. Bayi yang belum puput tali pusarnya mempunyai kecenderungan untuk rewel. Katanya sech karena masih sakit pusernya. Hal ini pun terjadi pada Umar yang sepanjang malam rewel. Tapi setelah puput begadang mulai berkurang.
            Takut menjadi Ibu. Saya pernah menangis setelah menyusui Umar karena dia masih saja rewel. Akhirnya uyutnya mengambil alih dan saya disuruh istirahat. saya menangis karena merasa “kok serba salah banget” “kok umar ga kenyang kenyang” kok begini begitu”. Sehingga saya merasa takut kalau tidak bisa menjadi ibu.
            Tentu saja setiap ibu yang baru melahirkan  mempunyai penyebab Baby Blues yang berbeda. Saya sendiri Alhamdulillah memiliki mama dan suami yang luar biasa pengertian. Saya diberikan porsi istirahat yang lebih banyak. Perhatian yang sama saat saya hamil. Seperti anak kecil memang tapi justru itulah yang membuat saya bisa bernafas dengan lega mengahadapi Umar. Apalagi kondisi yang semakin sehat membuat saya bebas menimang Umar.
            Baby Blues itu bukan penyakit yang menakutkan, hanya saja seorang ibu yang baru melahirkan memang butuh perhatin yang sama dengan sang bayi. Ada beberapa tips mengatasi Baby Blues ala bunda Umar.
            Jangan ragu untuk meminta tolong kepada orang lain. Kalau memang kita lelah, bilang dengan orang sekitar. Delegasikan pekerjaan rumah tangga kepada suami atau orang lain. Jangan memaksakan diri, takutnya kalau kita lelah justru akan berdampak tidak baik kepada sang bayi.
            Bicaralah apa yang anda rasakan. Terkadang seorang ibu yang baru melahirkan memendam perasaan sendiri. Takut kalau bercerita tentang perasaannya. Bicaralah dengan suami,keluarga atau bahakan sahabat. Buat mereka mengerti kondisi anda. Sehingga mereka bisa membantu anda. Saya sendiri selain kepada suami, sering mengobrol dengan sahabat lewat social media. Hal ini membuat saya tahu kalau mereka sangat peduli. Mengobrol membuat perasaan galau makin hari menjadi hilang.
            Istirahatlah yang cukup. Seperti yang sudah saya bahas diatas, seorang ibu yang baru melahirkan kurang tidur. Malam harus begadang karena bayi rewel, siang mau tidur ada yang nengokin ga jadi dech mau tidur. Hal ini saya rasakan sendiri dan memang jadi agak mengganggu. Akan lebih baik bila suami mau bekerjasama dengan sang istri. Suami menjaga sang bayi sementara ibunya tidur sekedar melepaskan penat.
            lalu timbul pertanyaan sampai kapan baby Blues ini akan terjadi? Kalau saya sech sekitar dua mingguan, perasaan galau dan sensitive sudah hilang dengan sendirinya. Berganti dengan perasaan menerima bahwa sebagai seorang ibu tentu banyak yang harus di nego mengenai waktu istirahat dan lain sebagainya. Peran Suami juga sangat penting agar sang ibu bisa merasa nyaman dan tidak sendiri.
Sumber disini

            Oiya kalau ada sahabat kita ada yang melahirkan dan ingin menengok, ada baiknya kita bertanya terlebih dahulu kapan waktu yang tepat untuk datang. Jangan sampai kedatangan kita justru mengganggu waktu istirahatnya.
            Mudah - mudahan postingan cerita tentang Baby Blues ini bisa bermanfaat ya..yuk sharing disini barangkali ada yang pernah mengalami Baby Blues atau pengalaman orang lain.  
           

Sunday, 15 November 2015

Selamat Datang,Umar! part 2


            Ada yang nungguin postingan ini ga?*Engggaaaakkk. Jadi postingan ini lanjutan cerita dari postingan sebelumnya tentang kelahiran umar. Nah postingan ini bakalan ceritain tentang proses operasi Caesar yang agak drama dan ada adegan lucu juga hehehe.
            Baca : Selamat Datang,Umar!Part 1
            Jadi setelah dr.Okta memutuskan tindakan operasi Caesar pada jam tiga sore, saya mulai agak tenang dan minta doa dari sahabat dan saudara lewat hp. Sedangkan mama entah kemana. Deg-degan juga takutnya pingsan di luar. Alhamdulillah satu persatu keluarga mulai datang memberikan dukungan. Saya semakin lega dan tenang, bahkan sempat tertidur. Jam tiga terlewat ternyata belum ada tanda-tanda persiapan operasi. Mama juga mulai menghilang. Saya sendiri ditungguin saudara. Sampai akhirnya ada perawat yang meminta ijin untuk memasang kateter.
            Jam setengah lima sore perawatpun mengatakan ruang operasi siap. Kebetulan ruang operasi sangat dekat dengan ruang bersalin. Jadi saya berjalan menuju ke ruang operasi sambil bercanda dengan perawat,
            Saat masuk ruangan saya di sambut dengan hawa dingin. Saya pun sempet bengong karena baru pertama kali melihat ruang operasi. Dokter anestesi pun meminta ijin untuk menyuntikkan bius di sekitar pinggang. Rasanya kaya di gigit semut agak pegel. Sepintas saya jadi inget cerita mami grace. Dan timbullah percakapan yang ga penting. Jadi sehabis dibius, dengan semangat 45 saya mencoba untuk angkat kaki. Gara-gara pensaran sama cerita mami grace hwakakak. dokter anestesi pun ketawa juga pas tahu kalau saya sedang berusaha angkat kaki tinggi-tinggi.
            Akhirnya dokterpun datang dan mulailah prose situ dilaksanakan. Saking tegangnya saya lupa menghirupm oksigen. Bidan pun sempet mengingatkan agar oksigennya di hirup. Alhamdulillah suasana jadi cair karena tim nya suka becanda. Yeah walaupun saya sempet di bully karena katanya lemaknya kebanyakan hehehe.
            Saat paling penting adalah baby Umar akan dikeluarkan. Entah kenapa baby Umar susah sekali keluar. Sempat di coba sampai tiga kali gagal. Sampai-sampai ada yang nyeletuk “oalah dek lahir normal ga mau di kasih jalan juga ga mau”. Sampai akhirnya dokter anestesi bilang “Ayo bu anaknya dikasih semangat biar mau keluar”. Sampai pada akhirnya dokter Okta meminta dokter anestesi dan asistennya untuk mendorong dari depan. Saya pun sempat teriak “ayo umar…bunda udah kangeen”.
            Alhamdulillah akhirnya lahirlah Nurman Umar Hanif. Baby boy yang selama hampir empat puluh minggu ada dalam rahim saya. Saat pertama kali mendengar Umar menangis, spontan saya pun mewek. Ya Allah saya jadi seorang ibu.
            Tapi perjuangan belum selesai. Proses selanjutnya menjahiit luka sempat membuat saya mual dan muntah. Sampai bidan menyuruh saya tutup mata saja biar ga terlalu mual. Dan memang saat itu saya teller berat. Sampai akhirnya saya dibangunkan karena proses selesai dan akan mulai dibersihkan. Akhirnya proses melahirkan selesai sudah *pfiuuh
            Saat masuk ruang perawatan dan bertemu keluarga, terkuaklah sudah dimanakah mama berada. Jadi ternyata jam tiga sore mama saya pingsan dan sempat masuk UGD. Bahkan hampir saja dirawat. Untungnya keluarga meyakinkan bahwa beliau memang sering pingsan dan istirahat sebentar saja.
            Padahal keluar dari kamar operasi rasanya pengin banget peluk mama. Pengin banget minta maaf sama beliau. Walaupun saya tidak melahirkan normal,tapi Caesar juga berat buat saya. Saya pun saat itu mewek ga kelar-kelar. satu hal yang pasti masa pemulihan pasca melahirkan caesar itu beraaatt banget.
            Mungkin cerita ini kurang dramatis ya, tapi bagi saya pengalaman melahirkan ini  sangat berharga dan membuat saya mengerti pengorbanan seorang ibu. Saya pun mulai belajar untuk lebih bisa memahami mama. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi anak sholehah kan?
            Mudah-mudahan cerita ini bisa memberikan manfaat ya buat teman-teman semua. Oiya?kalau ada cerita tentang proses melahirkan sharing yuk disini..

Sunday, 25 October 2015

Selamat Datang, Umar! part 1



            Postingan kali ini pengin cerita tentang kelahiran Umar. Mudah-mudahan ga basi ya cerita hehhe. Jadi sebulan yang lalu tanggal 19 September 2015 saya melahirkan baby boy Umar dengan cara Caesar. Tadinya saya sempet suudzon sama Allah, kenapa proses melahirkan saya tidak seperti fulanah yang gampang. Ternyata saya salah! Allah justru mempermudah proses melahirkan saya. Kalaupun ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan saya, itu tidak seberapa dengan kasih sayang Allah. So, begini ceritanya.
            Jumat,18 September 2015
            Jadi seperti biasa Jumat pagi saya jalan pagi dengan suami. Kebetulan rute yang kami pilih berbeda dengan rute biasanya. Sebenarnya waktu itu sempat merasa tidak enak dengan perut. Tapi saya anggap angin lalu. Usai jalan pagi sempat beberes rumah dan akhirnya saat saya ke kamar mandi sudah ada flek yang lumayan banyak. Kayak menstruasi hari pertama.
            Senang? Pastinya!karena memang kebetulan HPL nya tanggal 20 dan saya bener-benar sudah tidak sabar bertemu dengan baby boy. Setelah saya cerita dengan mama, akhirnya kami memutuskan periksanya nanti malam saja. Biasanya kalau anak pertama agak lama ya kontraksinya.
            Akhirnya malam itu saya dan keluarga (udah kaya piknik aja rombongan hehehe) periksa ke klinik pratama BPJS yaitu Siti Hajar. Waktu itu saya dan suami memutuskan untuk periksa ke dokter kandungan saja walaupun harus bayar (kalau mau pake bpjs ya pake bidannya). Setelah melalui pemeriksaan dalam ternyata saya sudah bukaan satu. Sipirili!!! Dokterpun menawarkan apa mau langsung menginap?spontan saya bilang “saya pake BPJS dok, disini kalau pake BPJS ga bisa pake dokter ya?” eh lah kok dr.Okta bilang “di RS Pala Raya saja nanti melahirkan saya yang tangani bisa BPJS juga”. Finally! Dengan surat rujukan akhirnya kami meluncur ke RS Pala Raya untuk melahirkan baby boy.
            Sesampainya di Pala Raya, saya masuk ruang bersalin dan diperiksa. OMG! Kenapa tensi saya kok naik ya???Padahal biasanya normal lho. Bidan sempet mengecek sampai tiga kali. Setelah ganti baju bersalin saya melihat disamping ada pasien yang sedang kepayahan menahan sakit. Tetiba saya mbatin “Allah, seperti itukah rasa sakitnya kontraksi melahirkan?”. Mama dan ayah pulang tinggal saya dan suami di ruang bersalin. Kami berusaha tidur walau posisi dan kondisi yang tidak nyaman. Apalagi suami Cuma bisa duduk tanpa ada sandaran. Saat kami mulai terlelap ternyata bidan sempat memberitahukan pasien disamping bahwa harus dilakukan tindakan operasi karena tidak ada kemajuan. Saya mbatin lagi “ya Allah, kalau memang nanti saya melahirkan  harus operasi, jangan sampai saya kepayahan seperti pasien itu. Mudahkan lah..”
           
Sabtu,19 September 2015
Keesokan paginya mama datang, suamipun pulang untuk beristirahat. Maklumlah semaleman ga tidur hanya mengelus perut saya sambil sholawatan hehehe. Saat itu kontraksi sama sekali berhenti. Saya masih sehat bugar. Makan pun masih lahap hehehe. saya pun mulai jenuh.
Sekitar jam sebelas siang saat saya sedang enaknya tertidur. Mama membangunkan saya karena dokter Okta datang. Sempat bertanya kondisi saya dan heran kenapa tensi kok sempat tinggi. Setelah melihat hasil lab saya yang dilakukan semalem, wajah dokter agak beda.
“ibu, ini hasil tensinya masih turun naik ya..saya lihat hasil tes urine kok positif protein satu..ini sudah pra eklampsia (kebetulan kaki saya bengkak sejak usia kandungan tujuh bulan tapi tensi normal terus)..bayinya harus segera dikeluarkan..maaf ibu sepertinya harus Caesar..cek dalem juga pembukaan ga ada perubahan…bayinya besar juga..nanti sehabis melahirkan kaki ibu nanti kempes dengan sendirinya””
            Saya tidak mendengar lagi penjelasan dokter. Saya langsung menangis!saya bener-bener tidak siap dengan melahirkan Caesar. Mama berusaha menenangkan dengan membelai rambut saya. Saya harus kuat!karena mama sebenarnya jantung lemah, takut juga kalau tiba-tiba mama pingsan. Alhamdulillah dokterpun terus memberikan semangat dan akhirnya jam tiga sore operasi itu akan dilaksanakan.
Bersambung..

Saturday, 3 October 2015

Tips Pemulihan Pasca Melahirkan secara Caesar



            Alhamdulillah akhirnya saya melahirkan bayi laki-laki yang lucu melalui operasi Caesar. Pengalaman pertama yang tidak akan terlupakan lah selama hidup hehehe. Jadi postingan kali ini pengin cerita tentang Pemulihan Pasca Melahirkan secara Caesar sesuai dengan pengalaman kemaren. Cekidot!
            Latihan miring kanan dan kiri.
Saya keluar dari ruang operasi Caesar malam minggu. Esok paginya ada perawat yang bertugas untuk membersihkan badan saya. Saat itu saya agak parno karena bekas jahitan Caesar yang mulai terasa sakit. Beliau bilang kalau seharusnya saya sudah mulai latihan miring kanan dan kiri. Hal ini dilakukan agar jahitan tidak kaku. Targetnya jam lima sore tepat 24 jam setelah operasi saya harus bisa duduk. Dalam hati saya agak protes soalnya masih berasa sakit dan takut jahitan caesar sobek hwakakak. Tapi perawat meyakinkan saya bahwa jahitan tidak akan sobek, justru kalau tidak latihan miring kanan dan kiri akan terasa sakit terus.
            Caranya adalah saat akan miring ke kanan, kaki sebelah kiri ditekuk untuk mendorong pantat agar miring ke kanan. Sedangkan kaki kanan tetap lurus. Begitu juga sebaliknya bila akan miring ke kiri. Awal pertama memang sakit dan linu. Tapi tekad bulat supaya bisa belajar menyusui akhirnya saya kuat-kuatin dech buat latihan miring kanan kiri.


            Latihan Duduk.
Tepat setelah 24 jam operasi Caesar, saya disuruh perawat untuk belajar duduk. Agak berkunang-kunang karena hampir dua hari saya tiduran. Duduk juga masih di tempat tidur dengan kateter yang masih terpasang. Tipsnya adalah badan miring dulu lalu berpegangan pada seseorang dan mulai lah untuk mengangkat badan untuk duduk. Saat pertama kali jahitan Caesar masih agak ngilu dan sakit. Tapi setelah berulang kali belajar duduk jadi terbiasa. Lagi pula bosen juga ya tiduran terus.
Latihan Berjalan.
Saya sendiri baru memulai latihan berjalan hari Senin pagi. Posisi badan berdiri harus tegak dan tidak boleh membungkuk. Pertama kali pasti sakit tapi ya harus di tahan. Berjalan pelan sekitar ruangan saja supaya badan tidak kaku. Oiya!kalau mata berkunang jangan dipaksakan. Pelan-pelan saja. Kalau kata perawat sech targetnya nanti sore kateter dilepas dan mulai berkemih sendiri ke kamar mandi.
Belajar Berkemih.
 Saat mulai lancar berjalan, Senin sore perawat mulai membuka kateter dan menyuruh untuk mulai berkemih di kamar mandi. Harus banyak minum agar merangsang untuk berkemih. Syukur bila sudah bisa merasakan BAB. Selama pemasangan kateter juga di cek urine yang ada disana. Perawat jadi tahu kalau saya jarang minum, hehehe.
Perbanyak Protein
Saat saya dipindahkan ke ruang perawatan, perawat sempat bilang kalau tidak ada pantangan makanan. Bahkan sangat dianjurkan makan telor enam kali sehari. Perbanyak protein supaya jahitan caesar cepat sembuh. Hal ini tentu berbeda dengan mitos jaman dulu kalau operasi caesar ga boleh makan yang amis -amis nanti basah terus jahitannya. Saya sendiri memilih percaya sama dokter dan perawat ya. Apalagi makanan juga rata-rata berprotein semua hehehe. Bahkan dokter sempat bilang kalau boleh makan yang enak-enak, ga ada pantangan sama sekali.
Itu tadi beberapa pemulihan pasca melahirkan secara Caesar yang saya alami sekitar dua minggu yang lalu. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para ibu hamil yang mungkin sedang menantikan proses melahirkan. Kita tidak akan pernah tahu ke depannya apakah melahirkan normal atau Caesar. Apapun prosesnya mudah-mudahan selalu di beri kelancaran ya.
Terima kasih ya sudah berkunjung. Mungkin ada yang mau sharing tipsnya monggo lhooo…
 

Sample text

Sample Text