Thursday, 31 October 2013

Serabutan atau Multitalenta?

Sebelum posting mau beberes blog dulu ah..berdebu udah lama ga di beresin hwakakka..kayak kamarku tuch gudang ding bukan kamar hwalakak.
Hampir tiga bulan ini berkutat dengan tugas dari kelurahan yang tidak berujung. Tugasnya kelihatannya gampang cuman entry profil KK di satu kelurahan Tapi bos! Kelurahan itu khan terdiri dari puluhan RT ya..hadeuhh..memang sech ada yang bantuin juga bukan aku tok, tapi kadang lama - lama suka bosen apalagi kalau misalkan websitenya error..mati gaya dah..
Rupa - rupanya kelurahan mulai ketagihan dech ma aku hwakakka...ternyata aku juga di ikutsertakan di program pusbintu dan terakhir malah nginep di hotel Rietz buat seminar tentang kesehatan reproduksi remaja. Liputannya menyusul ya..padahal yang pusbintu udah berbulan - bulan dech tapi gimana ya tiap kali online kayaknya yang terbayang ya ngentry itu hehehhe.
Kadang emak suka bilang "kamu itu bukan pegawai tapi sibuknya kayak pegawai tapi serabutan" eh kalau kata temenku "kamu bukan serabutan tapi multitalenta"hwakakka. Atau mungkin karena SDM udah ga ada lagi? yeah apapun itu sebenarnya bersyukur sech bisa bermanfaat buat orang lain, Bisa nambah temen, nambah ilmu juga.
Beruntung punya emak yang baik hati mau nungguin toko selama aku melalang buana hehehhe..love u mak...
segini dulu dech postingnya...ngejar setoran dulu coyyy...ntar lanjut lagi ya..dadaaaahh

Sunday, 20 October 2013

Berjuang atau Menyerah?



                Setelah beberapa hari yang lalu sempet curhat tentang lajang terakhir di diary BAW, sekarang lagi galau tentang perjuangan cinta atau pertanda. Sampai sekarang belum nemu dech bedanya. Salah satu contohnya bila tiba - tiba orang tua tidak menyetujui, apakah bisa di anggap pertanda? Atau misalkan jawaban mengambang apakah itu termasuk pertanda atau perjuangan yang harus kita hadapi?
                Kalau kita memperjuangkan sesuatu ntar di kira melawan orang tua. Kalau kita pasrah ntar di kira ga niat. Ada salah seorang teman yang bilang kalau leboh baik kita udah sreg dan mantap dengan pasangan walaupun orang tua mungkin kurang sreg. Alasannya karena kita akan dengan ikhlas melayani suami. Paling tidak walaupun hidup sengsara tapi itu adalah pilihan hidup kita. Sedangkan kalau hanya orang tua yang sreg, ada kemungkinan kita kurang ikhlas melayani sang suami. Kebetulan temanku itu ada di posisi yang terakhir.
                Entahlah apa bener seperti itu? Apakah iya suami itu belum tentu jodoh kita? Pertanyaan yang iseng muncul yang di sodorkan oleh temanku itu. Padahal dari sisi religious dia lebih dari aku. Dia juga yang mendorong aku untuk memperjuangkan apa yang kita yakini. Lah kalau yang di perjuangin ga mau gimana?hwakakakka
                Ya sudahlah pada akhirnya di kembalikan lagi sama pemiik hati. Mungkin doa kita ada yang salah, atau mungkin perilaku kita ada yang kurang berkenan. Yakin saja kalau Allah sudah menuliskan nama jodoh kita laukhful mafudz. Hanya tinggal waktu dan kesabaran.
                Maaf ya pagi - pagi postingan udah galau mellow gini hwakakakak..

Wednesday, 2 October 2013

Ngebolang Semarang #2 : Soto Surabaya

day #2 : Resensi : Rainbow akan selalu ada kesempatan kedua



            Saat membaca novel ini langsung iri dengan keromantisan pasangan akna dan Keisha. Pasangan muda yang baru menginjak usia pernikahan yang pertama. Sayangnya keromantisan itu hanya bertahan beberapa halaman saja. Karena kecelakaan yang menimpa Akna menjungkir balikan kehidupan mereka berdua.
            Emosi terus saja di permainkan setelah kecelakaan itu terjadi. Akna yang harus menjalani amputasi kaki seakan - akan hanya dirilah manusia yang paling lemah. Keegoisan seorang lelaki yang harusnya menjadi tumpuan istrinya, ini malah ia menjadi beban bagi Keisha. Akna tidak bisa menerima dan berubah menjadi monster yang mematikan. Disisi lain Keisha terus berusaha bangkit dan bekerja lebih keras agar roda perekonomian keluarga terus berjalan.
            Konflik sesungguhnya mulai terjadi. Suasana rumah yang dingin tanpa komunikasi membuat bom waktu mulai meledak. Hingga membuat Keisha memutuskan pergi dari rumah karena perbuatan Akna yang menyiksa batinnya dan harga dirinya sebagai perempuan. Disini emosi saya serasa dibanting kesana kemari. Kadang marah dengan sikap Akna, tapi kadang tertawa melihat masa lalu mereka saat pacaran. Lalu apakah dengan Keisha yang akhirnya hamil akan menyatukan mereka kembali? 
 

Sample text

Sample Text