Showing posts with label Family. Show all posts
Showing posts with label Family. Show all posts

Monday, 11 January 2016

Kaleidoskop 2015 : Wonderful Moment




            Alhamdulillah akhirnya umurnya bisa sampai tahun 2016. Mudah-mudahan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Btw, setelah berjibaku dengan angka, akhirnya bisa ngeblog juga hehehe. Mudah-mudahan ga ada kata telat ya buat bikin Kaleidoskop 2015. Buat saya pribadi tahun 2015 luar biasa. jadi seorang ibu dengan perjuangan yang luar biasa (menurut saya lhoooo hehhe), ganti domain (ceritanya ikhtiar mau jadi mom blogger professional..Amiin), dan usaha baru. Yuk ah baca cuap cuap saya.

Friday, 25 December 2015

Sebuah Gelas Kristal


Selamat hari ibu buat seluruh ibu di seluruh dunia.
*teeelaaaaatttttt…wes rak popo lah ya…
Jadi hari ini  bakalan nulis tentang bagaimana saya di didik oleh orang tua khususnya mama. Kenapa saya menulis hal ini? Karena saya merasa ngeri dengan pergaulan anak jaman sekarang. Saya pun bisa bersyukur bisa selamat sampai pernikahan, itu semua berkat mama.

Thursday, 20 August 2015

Lebaran dengan Status Baru



            Hari yang paling ditunggu oleh umat muslim diseluruh dunia mungkin hari raya Idul Fitri. Setelah satu bulan berpuasa belajar menjadi insan yang lebih baik, akhirnya hari kemenangan tiba. kalau kata salah satu ustad bilangnya hari dimana kita di wisuda dan diliat apakah kita naik kelas atau tidak. Mudah- mudahan segala amalan saat berpuasa bisa terus berlanjut. Selain itu Lebaran juga merupakan hari dimana semua keluarga berkumpul dan silaturahmi.
            Sudah tiga kali lebaran saya suka uring - urinagn saat kumpul keluarga. Karena pasti akan ada pertanyaan yang sama terus setiap tahun. Pertanyaan “kapan nikah?” menjadi dominasi pembicaraan saat bertemu dengan sesepuh yang lebih tua. Wajar saja karena sepupu yang seumuran dengan saya sudah pada punya buntut alias anak.
            Alhamdulillah lebaran tahun ini lebih baik. Yup! Lebaran tahun ini bisa bersama dengan suami dan calon anak yang masih dalam kandungan. Subhanallah!kalau dulu saya hanya meminta agar bisa berlebaran dengan status baru sebagai seorang istri, tapi Allah memberikan hal yang lebih yaitu menjadi seorang calon ibu. Ada juga beberapa hal yang membuat lebaran kali ini menjadi #lebihbaik.
Lebaran tahun ini dengan status baru istri dan calon ibu..Alhamdulillah!

Thursday, 28 May 2015

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah?


            Saya pernah dengar dari salah seorang ustadz kalau kewajiban mengurus orang tua itu ada pada anak lelaki. Sampai dia menikah pun masih harus bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Beda halnya dengan anak perempuan yang kewajiban mengurus orang tuanya terlepas setelah ia menikah. Oleh karena itu ada baiknya mencari pasangan yang sholeh atau sholehah sehingga tanggung jawab mengurus orang tua masih bisa di urus bersama.
            Saya pernah mendengar ada sebuah cerita tentang suami istri yang sama - sama bekerja. Suatu ketika ibu dari sang istri masuk rumah sakit dan setelah keluar salah seorang kakaknya meminta patungan. Istrinya yang merasa mencari uang ingin membantu, tetapi dilarang oleh suaminya. Alsannya, itu kewajiban anak lelaki bukan anak perempuan!
            Ada lagi cerita tentang seorang anak laki - laki yang tadinya berbakti kepada orang tua, setelah menikah justru menelantarkan ibunya dengan alasan keuangan di pegang oleh istri. Sehingga sang suami tidak bisa berbuat banyak untuk membantu ibunya.Jadi ingat ada seseorang yang pernah bilang seorang ibu itu bisa mengurus sepuluh anaknya, tapi kesepuluh anaknya belum tentu bisa mengurus ibunya.
            Cerita ini lah yang membuat saya berpikir tentang berbakti kepada orang tua khusunya mertua. Mungkin saya belum bisa menganggap sebagai orang tua sendiri. Karena memang saat rentang perkenalan dengan suami, saya dilarang keras buat ke rumah calon suami tanpa di damping orang tua. jadi ya setelah menikah kurang akrab.
            Tapi satu hal yang membuat saya kagum tentang suami adalah rasa baktinya terhadap ibunya (bapak sudah meninggal). Saya jadi ingin membuat suami menjadi lebih sholeh lagi. Saya ingin menjadi istri yang mendukung suami mengurus ibunya apapun kondisi kami. Apalagi saat ibu mertua sakit dan suami tidak di rumah. Biasanya suami meminta tolong untuk mengirimkan uang buat beli obat. Suami tidak mau menggantungkan terhadap kakak-kakaknya. Bagi suami, yang penting dia berusaha buat berbakti semaksimal mungkin. 
 Ibu mertua dan kakak ipar no satu saat sungkeman
            Mudah-mudahan niat kami bisa di mudahkan oleh Allah SWT. Semoga Allah mengangkat penyakit ibu mertua saya dan memulihkan kondisi beliau. Pun dengan mama saya sendiri yang sedang sakit. Mudah-mudahan bisa cepat sembuh. Mudah-mudahan kasih sayang kami terhadap orang tua tidak sepanjang galah.

Thursday, 18 October 2012

The Day

Selasa tanggal 16 oktober mungkin jadi hari tak terlupkan buat keluarga kami. Hari yang selama ini dinanti dan mebuat keluarga menjadi sibuk. Hari itu orang tuaku akan berangkat ke rumah Allah. Tadinya pagi itu toko mau tutup, cuman karena ada kayu yang mau datang, jadi ayah memutuskan buat buka toko sampai kayu datang. Aku juga memlih buka sech daripada di rumah stres. Tapi ga tau kenapa tu kayu ga dateng - dateng. Kayu dateng malah sore sekalian. Alhamdulillah dapet penghasilan juga sech. Lumayan buat modal besok. Pulang dari toko ga tau kenapa bawaannya langsung aja pengin peluk mama. Besok udah ga bisa peluk mama lagi.
Habis maghrib keluarga besarku ngadain yasinan. yah sekalian tumpengan gitu. baru beberapa ayat tapi ga tau kenapa udah nangis. Rasanya takut di tinggal. Rasanya ga sanggup nanggung beban buat ngurusin semuanya. Rasanya ga pengin pisah ma orang tua. Mama juga sempet nangis. Ga pengin nagis karena takut malah bikin mama khawatir tapi tetep aja nangis.
Waktu jam menunjukkan delapan malam. Ayah dan mama mulai ganti pakain dan sungkem sama mbah sur(ibunya ayah). Aku sempet denger ayah nangis. Aku ga pernah denger ayah nangis. giliran mama tambah kenceng nagisnya. terus ayah sungkem sama nenek (ibunya mama). Masih inget waktu nenek bilang titip wiwin ya..Semua orang yang ngeliat ga ada yang ga nangis. Terus paling haru pas mama sungkem ma nenek. Lebih kenceng lagi. Aku jadi ga tahan, penginnya ga liat tapi rasanya badan lemes banget. Sampai giliran sungkem ma akeh (bapaknya mama). akehpun menitipkan mama sama ayah.
Sampai giliran aku. Langsung mleber dah ni air mata. Mama juga nangis meluk kenceng banget. Aku sendiri ga mau meluk mama. Aku bsempet bilang "ga mau..Ga mau!!! padahal tadinya aku mau kuat ga mau nangis. Tapi tetep aja nangis. Bu likQ sempet hibur bilang kalo ga akan semdirian. tapi tetep aja ga bisa nenangin aku.
Akhirnya rombongan berangkat menuju pendopo Tegal jam setengah sebelas malam. Sempet ada insiden mama pingsan. Tapi Alhamdulillah mama sehat. Di pendopo ada budhe, pakdhe dan kedua adikku yang akhirnya di perbolehkan masuk.
Hal yang bikin bete adalah pemberangkatan sempet molor karena ada jamaah yang entah kenapa datang pada telat!!!
Bahkan sempet ada pengumuman di mikropon supaya jamaah yang sedang sholat harap di percepat. Aku dan rombonganpun cuman bengong. Sholat apaan ya? masa sholat isya??? padahal mama dan ayah sholat isya dan sholat safar di rumah.
pak dhe ku sempet berkomentar, kalau sampai dia yang jadi panitia bakalan di tarik tuch jamaah yang ledha ledhe alias santai bebeh ga punya dosa.
Hingga pada akhirnya jam setengah dua bus pun di berangkat. Kayaknya keluargaku doang yang heboh pas bus mama dan ayah lewat sambil dadahan. Ga tau kenapa waktu itu udah ga ada tangisan lagi. Aku udah ikhlas biarin orang tuaku ibadah disana. Aku yakin karena setiap habis sholat selalu meminta agar Allah menjaga para tamunya. Menjaga orang tuaku, mencukuplan segala kebutuhannya.
Beberapa jam lagi mama dan ayah sampai di Mekkah. Aku bayangin mama pasti seneng banget akhirnya bisa bertamu ke rumah Allah. Ayah pun pasti seneng karena bisa datang kembali membawa mama untuk bertamu ke rumah Allah.
Ma, jangan pikirin aku, aji, ma azra ya. Insya Allah kami baik - baik aja. Mama ibadahnya aja disana. Manfaatkan waktu luang dengan ibadah. Tapi jangan lupa jaga kesehatan mama.
Ayah juga jaga kesehatan yah. Jangan mikirin toko. Insya Allah semua bakalan baik - baik aja.

Thursday, 19 July 2012

Kenangan kebun Binatang

Semenjak TK aku tinggal bersama mama di Bandung, sedangkan ayah tinggal di Tegal. Kebetulan ayah orang tegal dan sedang studi di Semarang. Aku jarang sekali bertemu dengan mama. Mama bekerja sebagai buruh pabrik di sebuah pabrik garmen. Seingatku waktu TK aku hanya sesekali bertemu dengan Ayah saat kami ke Tegal. Mama selalu berangkat sehabis subuh dan pulang saat aku sudah terlelap tidur. Aku hanya bisa bertemu Mama saat hari Minggu itupu bila beliau tidak lembur.

Aku masih ingan Mama pernah menjanjikan akan mengajakku ke kebun binatang bila beliau gajian. Akhirnya saat yang aku tunggu datang. Aku, mama dan om ku yang kebetulan seumuran denganku pergi ke kebun binatang. Aku dan om ku sangat riang sekali. kami selalu bernyanyi saat di jalan. Kami pun sudah membeli bekal untuk dimakan di kebun binatang. Kata mama kalau beli disana harganya jauh lebih mahal.

Kami pun tiba di kebun binatang, aku sudah terkagum - kagum melihat banyaknya kuda yang berseliweran juga delman. Mama bilang nanti pulangnya kita jalan - jalan sebentar naik dokar. Hari minggu dan kebun binatang penuh sekali. Mama menyuruhku dan omku menunggu di dekat pintu masuk sedangkan mama membeli tiket masuk. Aku masih ingat rasanya betapa sangat ingin segera masuk ke dalam dan melihat berbagai binatang. Kakekku bukannya tidak pernah mengajakku ke kebun binatang tapi aku hanya ingin kesana bersama mama.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya mama mulai kembali. Mama bilang uang mama ternyata tidak cukup untuk beli dua tiket. Untuk mengobati rasa kecewa, mama pun mengajak kami berkeliling kebun binatang dengan delman sambil menimati cemilan. Kalau tidak salah namanya kue nissin tapi aku selalu memanggilnya kue asin. Sampai sekarang kalau aku melihat kue itu di supermarket, pasti ingatanku melayang ke peristiwa kebun binatang.

Aku baru tahu ternyata sepulang dari kebun binatang mama menangis di hadapan kakekku. Mama merasa bersalah karena belum bisa menuruti keinginanku. Kakek sempat marah kenapa tidak pamit akan pergi ke kebun binatang. Kalau tahu kakek pasti memberi uang untuk mama. Tentu saja cerita di atas di sampaikan mama saat aku sudah dewasa.

Mama selalu ada dalam setiap memori masa kecilku. Aku masih ingat tiap malam saat aku mulai tertidur, mama selalu berbisik mendoakan aku menjadi anak yang sholehah. Keluarga mama memang berada, tapi mama selalu mengajarkan aku untuk berpijak di kaki sendiri.

Mama selalu bilang waktu kecil setiap aku dan mama jalan - jalan, aku selalu bilang "Ma, mama punya uang ga? widhie pengin beli itu?" kalau mama belum punya uang, beliau akan menjanjikan bila gajian.

Salah satu kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan.

"Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnya yang T-shirt official Merchandise euro 2012 kalo ga satu paket kecantikan oriflame, ya!"


 

Sample text

Sample Text