Thursday, 28 May 2015

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah?


            Saya pernah dengar dari salah seorang ustadz kalau kewajiban mengurus orang tua itu ada pada anak lelaki. Sampai dia menikah pun masih harus bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Beda halnya dengan anak perempuan yang kewajiban mengurus orang tuanya terlepas setelah ia menikah. Oleh karena itu ada baiknya mencari pasangan yang sholeh atau sholehah sehingga tanggung jawab mengurus orang tua masih bisa di urus bersama.
            Saya pernah mendengar ada sebuah cerita tentang suami istri yang sama - sama bekerja. Suatu ketika ibu dari sang istri masuk rumah sakit dan setelah keluar salah seorang kakaknya meminta patungan. Istrinya yang merasa mencari uang ingin membantu, tetapi dilarang oleh suaminya. Alsannya, itu kewajiban anak lelaki bukan anak perempuan!
            Ada lagi cerita tentang seorang anak laki - laki yang tadinya berbakti kepada orang tua, setelah menikah justru menelantarkan ibunya dengan alasan keuangan di pegang oleh istri. Sehingga sang suami tidak bisa berbuat banyak untuk membantu ibunya.Jadi ingat ada seseorang yang pernah bilang seorang ibu itu bisa mengurus sepuluh anaknya, tapi kesepuluh anaknya belum tentu bisa mengurus ibunya.
            Cerita ini lah yang membuat saya berpikir tentang berbakti kepada orang tua khusunya mertua. Mungkin saya belum bisa menganggap sebagai orang tua sendiri. Karena memang saat rentang perkenalan dengan suami, saya dilarang keras buat ke rumah calon suami tanpa di damping orang tua. jadi ya setelah menikah kurang akrab.
            Tapi satu hal yang membuat saya kagum tentang suami adalah rasa baktinya terhadap ibunya (bapak sudah meninggal). Saya jadi ingin membuat suami menjadi lebih sholeh lagi. Saya ingin menjadi istri yang mendukung suami mengurus ibunya apapun kondisi kami. Apalagi saat ibu mertua sakit dan suami tidak di rumah. Biasanya suami meminta tolong untuk mengirimkan uang buat beli obat. Suami tidak mau menggantungkan terhadap kakak-kakaknya. Bagi suami, yang penting dia berusaha buat berbakti semaksimal mungkin. 
 Ibu mertua dan kakak ipar no satu saat sungkeman
            Mudah-mudahan niat kami bisa di mudahkan oleh Allah SWT. Semoga Allah mengangkat penyakit ibu mertua saya dan memulihkan kondisi beliau. Pun dengan mama saya sendiri yang sedang sakit. Mudah-mudahan bisa cepat sembuh. Mudah-mudahan kasih sayang kami terhadap orang tua tidak sepanjang galah.

Sunday, 24 May 2015

Selamat Datang Morning Sickness!


            Sebenarnya setelah dinyatakan hamil oleh dokter kandungan saya sudah sering posting tentang kehamilan. Tapi tak apalah, karena rasanya ada seribu cerita tentang kehamilan pertama saya. Maklum newbie masih amatir dan berasa awam banget. Padahal sebelum nikah saya sudah sok idealis kalau saya hamil harus begini dan begitu. Nyatanya saat hamil susah euy di lakukin.
            Trimester pertama saya mabuk berat. Morning sicknes all the day. Hal ini sangat berat karena saya sebenarnya ratu makan. Tapi ini malah saya nggak nafsu makan. Makan dikit muntah, minum air putih muntah, ga bisa mencium bau masakan yang menyengat. Untungnya saya masih nggak kapok makan karena memang lapar.
            Masa-masa berat itu harus saya lalui sendirian karena LDM (long distance Marriage) dengan suami. Beruntungnya saya masih tinggal dengan orang tua. Kalau sudah seperti ini rasanya jadi tambah sayang sama orang tua. Saya bayangkan bagaimana mama dulu juga hamil. Dulu juga beliau LDM dengan ayah. Apalagi nenek juga saat itu hamil, jadi ya mama serba mandiri. Berbeda dengah saya yang bisa sedikit manja dengan orang tua.
            Saya sempat menyerah dua bulan pertama kehamilan. Bingung mau makan apa agar perut nyaman. Bahkan saya sempat dehidrasi dan hampir masuk UGD gara-gara diare karena mengikuti keinginan makan yang pedes. Padahal saya nggak doyan pedas. Tapi masa berat itu sirna saat saya USG melihat ada segumpal daging yang berbentuk janin dalam rahim saya. Ya Allah rasanya rasa lelah dan berat itu hilang seketika.

           Hasil USG yang bikin saya jadi semangat lagi..love u dek..
           Sejak saat itu saya jadi lebih memperhatikan apa yang saya makan. Karena ada kehidupan dalam rahim saya butuh asupan yang bergizi. Semua menjadi ikhlas saat kita mulai menerima dengan baiik. Walaupun memang akhirnya buyar sudah rencana kehamilan yang dulu pernah saya susun.
            Sekarang kehamilan sudah memasuki trimester kedua. Banyak sekali keajaiban yang saya rasakan. Salah satunya adalah saat tendangan pertamanya. Rasanya pengin menangis saking bahagianya. Belum lagi rasa mual yang perlahan sudah mulai menghilang. Makan pun mulai enak tanpa takut muntah lagi.
            Hamil memang sesuatu yang sarat penuh keajaiban. Hamil juga membuat saya dan suami jadi belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik. Saya pun jadi jauh lebih hormat kepada orang tua. Berusaha untuk tidak lagi membantah atau berdebat kusir dengan beliau. Kehamilan memang harusnya membawa perubahan baik bagi si ibu. Karena secara tidak langsung juga mengajarkan hal - hal yang baik kepada si anak.
            Saya mencoba share sedikit tentang trik saya menghadapi Trimester Pertama.
a. Jangan makan terlalu banyak, sedikit tapi sering. Porsi makan memang sengaja saya kurangi karena kalau perut terlalu kenyang pasti muntah. Tapi saya sering ngemil minimal tiga jam sekali.
b. Manfaatkan waktu istirahat. Dulu sewaktu saya trimester pertama capeknya luar biasa. Kalau capek langsung pusing. Mungkin karena tensi yang cenderung rendah. So, kalau ada waktu luang sedikit istirahat aja.
c. Komunikasi dengan keluarga. Jadi selama awal kehamilan mood saya tidak menentu. Kadang suami yang jauh disana jadi sasaran empuk emosi saya. Keluarga dekat pun begitu. Pada akhirnya saya diskusikan apa yang saya suka dan tidak suka.
d. Banyakin ibadah. Saya sendiri lebih banyak dzikir selama kehamilan. Lebih dekat dengan Allah. Karena kehamilan memang suatu rejeki yang luar biasa. Satu hal yang pasti emosi pun sedikit mereda bila berdzikir.
e. Kaki Pegel. Biasanya kaki bengkak usia hamil tua, tapi saya sendiri merasakan kaki bengkak dan pegel di trimester pertama. Bengkaknya ga terlalu kelihatan sih tapi lumayan pegel. Biasanya sebelum tidur di rendam kakinya pakai air hangat. Habis itu tidur kaki di ganjel sama bantal. Kalau kata bidan biar ada sirlukasi darahnya merata. Lumayan ngebantu buat yang seharian bekerja dan merasakan pegel.
            Satu hal yang paling penting adalah rasa syukur karena Allah mengijinkan adanya kehidupan dalam rahim kita. Apalagi sebelum menikah rahim sya di vonis ada kistanya. Saat awal pemeriksaan kehamilan pun dokter kaget saya bisa hamil secepat itu dan katanya ga perlu lagi mikirin kista.
Suka duka kehamilan setiap orang pasti berbeda. Tapi yang pasti kebahagian akan hadirnya buah hati jauh lebih besar daripada memikirkan keluhan kehamilan. So, buat para ibu hamil tetap jaga kesehatan ya buat dede bayinya. Kalau memang harus melewati masa morning sickness, bersabarlah. Selalu tanamkan sugesti positif dalam pikiran kita.
            Saya juga berdoa mudah-mudahan pasutri yang saat ini masih menantikan rejeki anak, bisa segera di ijabah doanya. Yuk saling mendoakan.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Pregnancy Story Writing Competition oleh NUK Indonesia.


           

Friday, 15 May 2015

Berburu Perlengkapan Bayi

perlengkapan bayi berupa apron menyusui (credit : shopious.com)
            Kehamilan menjadi sebuah anugerah bagi pasangan suami istri. Sudah menjadi mitos jika ingin berbelanja perlengkapan bayi, sebaiknya setelah usia kandungan delapan bulan. Ada yang mengatakan pamali jika berbelanja perlengkapan bayi sebelum usia kandungan delapan bulan. Ada benarnya juga sih ya, soalnya kita tak pernah tahu apa yang terjadi selama sembilan bulan. Lagipula belanja perlengkapan bayi saat usia kandungan sudah tua bisa lebih sreg juga dalam hal pemilihan warna. Sudah jadi hal umum, jika bayi perempuan maka akan didominasi warna merah muda. Begitu juga bila bayinya laki-laki dominasi warna biru.

Wednesday, 13 May 2015

Tendangan Pertama, Amazing!



            Alhamdulillah akhirnya bisa melewati masa trimester pertama dengan aman. Ada yang bilang kalau awal kehamilan itu memang rawan. Jadi ya sempet deg degan juga. Apalagi di tambah mual muntah yang selalu datang di saat makan. Lapar sech tapi sedih juga kalau akhirnya di muntahin lagi hiks..
            Tapi Alhamdulillah masa itu telah berlalu tsaahh..hanya saja mulai di gantikan dengan masa badan pegel pegel. Ada bidan yang bilang hal ini karena kalsium sang ibu di ambil oleh janin yang sedang dalam masa pertumbuhan tulang. Oleh karena itu biasanya gusi mulai bengkak, badan pegel sakit semua, tidur mulai ga nyaman seiring dengan perut yang mulai membesar. 


sumber gambar : google.com
            Hal yang paling amazing adalah saat merasakan gerakan pertamanya. Rasanya tuch pengin nagis!!! Ya Allah ada kehidupan dalam perutku. Awalnya agak lemah gerakannya, setelah mulai di rasa mulai kenceng banget. Sayangnya suami yang kebetulan ada di rumah masih belum bisa ngerasa pas ngelus perutku. Sabaarr ya aba sayang…
            Aku snediri mulai bisa tau jadwal gerakannya, pagi hari dan malam hari. entah kenapa gerakannya aktif sekali. Pada akhirnya aku mulai kayak orang gila yang ngomong sendiri malam - malam hehehe. Iya mulai mengajak bicara dengan serius. Mulai bercerita tentang siapa bundanya, siapa aba nya, eyangnya dan anggota yang lain. biasanya suka mulai respon dengan tendangan yang aktif.
            Memang sech dari dulu pun suka ngajak ngomong sama dede, tapi ga seintens sekarang. Hal yang paling lucu saat suami ngajak ngomong dede, dia cerita kenapa sampai harus ninggalin bundanya ke Jakarta, minta maaf ga bisa ngajak ngobrol setiap hari. Dan dede pun meresponnya. Ya Allah di tengah ujian yang kami hadapi..Kebahagiian ini serasa menjadi oase bagi kami…
            kehamilan pertama ini memang kami harus hadapi ujian dalam rumah tangga. Tapi kami percaya bahwa Allah pasti sudah mempersiapkan segalanya bagi anak kami. Kebahagian merasakan tendangan dede itu bener bener amazing…teruslah menendang nak, teruslah temani bunda..bunda dan aba love u so much…

Saturday, 9 May 2015

Tebus Weteng, Sebuah Tradisi dari Kota Tegal




            Beberapa waktu yang lalu saya dan suami akhirnya menyelenggarakan acara tebus weteng. Tebus Weteng ini sebuah acara empat bulanan kehamilan yang ada di kota Tegal. Padahal waktu itu kandungan usia kandungan udah mencapai 5 bulan hehehe. Kebetulan memang mencari hari libur biar keluarga yang jauh bisa datang dan kedua adik saya bisa pulang dari pondok pesantrennya.
            Salah satu yang khas dari acara Tebus Weteng adalah Tuku Rujak (beli rujak). Jadi makanan yang wajib ada di acara Tebus Weteng adalah Rujak Serut. Rujak Serut ini terdiri dari buah papaya muda, JAmbu merah, Salak, Kedondong,bengkoang,pisang klutuk semua di parut. Ditambah irisan nanas dan juga jeruk bali dan delima. Kemudian di campur bumbu - bumbu rujak. Sebenarnya sech bahan - bahan itu kita yang beli, tapi sesuai adat sebelum rujak di bagikan maka pasangan suami istri yang punya hajatb (saya dan suami) harus beli rujak ke yang buatin rujak. Waktu itu saya dan suami beli rujak seharga masing - masing sepuluh ribu. Biasanya yang membuat rujak akan mendoakan semoga anak dalam kandungan bisa sehat dan jadi anak yang sholeh sholehah.


            Makanan yang lain harus ada di acara tebus weteng adalah lolos. Lolos ini makanan tradisional yang rasanya manis banget. Lolos ini mirip dodol tapi licin berminyak. Tapi bukan berminyak kayak gorengan ya. kenapa makanan ini harus ada? Karena supaya saat kita melahirkan bisa semudah lolos yang licin. Duh, orang tua jaman dulu mah ada - ada aja yak hehehe.
            Tapi saya sendiri menikmati acara tersebut, apalagi saat sesi pengajian tausiah ustadnya tentang kehidupan rumah tangga. Yah walaupun habis itu badan rasanya capek minta ampun. Untungnya suami mau mijitin kaki yang sempat bengkak.
            Sebetulnya ada juga acara mitoni atau tujuh bulanan. Tapi di keluarga saya sendiri biasanya hanya dengan menggunakan acara empat bulanan. Sesuai selera masing - masing pasangan sech. satu hal yang penting adalah bagi ibu yang muslim untuk selalu membaca Al-Qur’an saan kehamilan.
            So, kalau di tempat kalian acara empat bulanan namanya apa?
 

Sample text

Sample Text