Udah agak lama sech pengin bikin postingan ini, yah
berhubung rasa mlas mendera heheheh baru bisa keturutan sekarang. Sekarang lagi
genjar – genjarnya ya program ASI Ekslusif. Siapa sech yang ga tau betapa
pentingnya ASI bagi setiap bayi. ASI yang merupakan makanan terbaik bagi bayi.
ASI Eksklusif ini kalau ga salah dua tahun ya? (koreksi kalau salah) namun
entah mengapa para ibu yang telah berhasil melaksanakan tugas nya memberikan
ASI ini jadi agak sombong dan memandang rendah para ibu yang memerlukan sufor
bagi bayinya.
Yeah, mereka lupa kalau masing – masing ibu memiliki
kondisai yang berbeda. Plus lingkungan keluarga yang berbeda. Beruntung para
ibu yang lingkungannya sangat mendukung adanya ASI Ekslusif bagi bayi mereka.
Lalu bagaimana mereka yang lingkungan dan kondisinya tidak mendukung? Pleaseee jangan
di caci maki menganggap mereka memberikan racun bagi anak – anaknya. Mana ada
ibu yang mau kasih racun buat anaknya. Orang gila kali!!!
Salah seorang teman bercerita bahwa orang tuanya
menganggap ASI tidak akan mengenyangkan sang bayi. Sehingga buru – buru memberikan
sufor. Serba salah bilang jangan ya salah, nurutin juga salah. Mungkin ada yang
bilang “lah itu khan anak kita ya terserah kita dong!” duh tapi kok kesannya
kasar ya. Atau para ibu yang tiba – tiba ASInya hanya keluar sedikit atau
permasalahan lain yang berbeda – beda. Apakah mereka harus di judge ibu yang
tidak baik???
Satu pelajaran penting adalah saat seorang wanita hamil
ternyata bukan sang calon ibu saja yang belajar tapi sang ayah plus sang kakek
dan nenek juga perlu menyerap banyak informasi. Termasuk tentang pemberian ASI.
Ada orang tua yg memanjakan anaknya tengah malam cucunya nangis di kasih sufor
aja dech kasian ibunya capek. Siapa yang salah? Sang suami yg ga mau nemenin
istrinya menyusui tengah malem alesannya capek. Capek mah semua juga capek kali
ya.
Banyak banget ya masalahnya. Tapi sekali lagi mendidik
anak bukan hanya pemberian ASI saja ya. Banyak hal yang harus dilakukan untuk
bisa mendidik anak menjadi anak yang sholeh dan berkarakter kuat. Salah seorang
teman saya selalu bilang “ mungkin saya ibu yang jahat bagi mereka tapi setiap
saya menyeduhkan sufor ke anak saya, ada lantunan doa yang saya panjatkan agar
anak saya kelak jadi manusia yang berkarakter kuat dan memiliki pikiran hati
yang bersih.
Saya belum menikah. Tapi
bagi saya semua ibu adalah mulia. Semua ibu memiliki perjuangan yang berbeda –
beda tapi tetap mempertaruhkan nyawa bagi anak – anaknya. Semua ibu mulia,
kecuali ibu yang tega membuang dan membunuh anak kandungnya.
sekali lagi saya mendung adanya gerakan ASI Eksklusif tapi tolong jangan menjudge mereka para ibu yang tak mampu memberi ASI secara full.
hiks...aku meh nangis baca ini bu...makasih ya untuk tulisannya...lanjut bu, aku dukung terus kemampuan menulismu. makasih sekali lagi
BalasHapus